Chili Blunder: A Market Day Mishap!

explore a vibrant traditional market and watch as young Budi learns a fiery lesson amidst the colorful chaos.

Id: Di sebuah sudut pasar tradisional yang ramai, Budi, anak lelaki yang berumur sepuluh tahun, tengah berjalan-jalan mencari camilan.
En: In a busy corner of the traditional market, Budi, a ten-year-old boy, was strolling around looking for snacks.

Id: Matahari sudah tinggi, dan udara di pasar itu hangat.
En: The sun was high, and the air in the market was warm.

Id: Di sela-sela keramaian, Budi terpesona dengan berbagai macam warna dan bentuk jajanan yang dijual di pasar tersebut.
En: Amidst the hustle and bustle, Budi was fascinated by the various colors and shapes of snacks being sold at the market.

Id: Budi yang baru saja datang dari desa lain, tidak terlalu mengenal jenis-jenis makanan yang dijual.
En: Budi, who had just arrived from another village, wasn't familiar with the types of food being sold.

Id: Ia juga bersemangat ingin mencoba hal baru.
En: He was also excited to try something new.

Id: Sambil menyusuri deretan kios, ia berhenti di depan meja Sari, penjual bumbu dan aneka rempah.
En: As he walked past the row of stalls, he stopped in front of Sari's table, a vendor selling spices and various herbs.

Id: Ada juga beberapa jenis makanan yang tampak menggoda selera.
En: There were also some tempting types of food on display.

Id: Dewi, kakak Budi yang berhati-hati, membeli beberapa buah di kios sebelah, sementara Budi sendiri tergoda oleh sesuatu yang tampak seperti camilan.
En: Dewi, Budi's cautious older sister, bought some fruits at the adjacent stall, while Budi himself was tempted by something that looked like a snack.

Id: Ia melihat benda kecil berwarna merah mencolok yang menarik perhatiannya.
En: He saw a small, bright red object that caught his attention.

Id: Sangat mirip dengan permen tomat yang biasanya ia makan di desanya.
En: It looked very similar to the tomato candies he usually ate in his village.

Id: Dengan rasa penasaran, Budi segera meraih salah satu 'camilan' itu dan tanpa banyak pikir, ia memasukkannya ke dalam mulutnya.
En: Curious, Budi quickly grabbed one of the "snacks" and without much thought, put it into his mouth.

Id: Belum sempat ia merasakan nikmatnya, tiba-tiba wajahnya memerah, mata terbelalak, dan ia mulai batuk-batuk.
En: Before he could taste it, his face suddenly turned red, his eyes widened, and he started coughing.

Id: Sari, yang melihat kejadian itu tidak dapat menahan tawa.
En: Sari, who witnessed the incident, couldn't help but laugh.

Id: "Itu bukan camilan, nak!
En: "That's not a snack, dear!

Id: Itu cabe rawit!
En: That's a chili pepper!

Id: Sangat pedas!
En: Very spicy!"

Id: " teriaknya sambil terkekeh melihat ekspresi Budi yang kini tampak panik.
En: she exclaimed, chuckling at Budi's now panicked expression.

Id: Dewi yang mendengar keributan itu bergegas mendekati Budi.
En: Dewi, upon hearing the commotion, hurried over to Budi.

Id: Melihat adiknya yang kesulitan, Dewi cepat-cepat memberikan air dari botol yang dia bawa.
En: Seeing her brother in distress, Dewi quickly gave him some water from the bottle she was carrying.

Id: "Minumlah, ini akan membantumu," kata Dewi dengan lembut sambil menepuk-nepuk punggung Budi.
En: "Drink this, it will help you," Dewi said gently, patting Budi's back.

Id: Akhirnya, setelah minum air, Budi merasa lega.
En: Finally, after drinking the water, Budi felt relieved.

Id: Rasa pedas mulai berkurang, dan ia bisa bernapas dengan lega.
En: The spiciness started to fade, and he could breathe more easily.

Id: "Terima kasih, kak," ujar Budi setengah terisak.
En: "Thank you, sis," Budi said, half sobbing.

Id: Dewi hanya tersenyum, meyakinkan adiknya bahwa semuanya baik-baik saja.
En: Dewi just smiled, reassuring her brother that everything was okay.

Id: Kejadian itu menjadi pelajaran bagi Budi untuk lebih berhati-hati dan tidak sembarangan memakan sesuatu yang tidak diketahui.
En: The incident served as a lesson for Budi to be more careful and not to eat something unknown indiscriminately.

Id: Sari, di sisi lain, menyarankan agar mereka mencoba jajanan yang benar-benar cocok untuk anak-anak.
En: On the other hand, Sari suggested that they try snacks that were truly suitable for children.

Id: Sejak saat itu, Budi selalu ingat untuk menanyakan apa itu sebelum ia memakannya, dan Dewi selalu siap untuk membantunya.
En: Since then, Budi always remembered to ask what something was before he ate it, and Dewi was always ready to help him.

Id: Meski pengalaman itu cukup menegangkan, ketiganya justru menjadi lebih akrab.
En: Despite the rather tense experience, the three of them became closer.

Id: Mereka tertawa bersama saat mengingat hari di pasar itu, dan pasar tradisional itu pun memiliki kenangan manis yang akan dikenang oleh Budi, Sari, dan Dewi.
En: They laughed together when they remembered the day at the market, and the traditional market held sweet memories that would be cherished by Budi, Sari, and Dewi.