A Sacred Bond: Ardi and Kamila’s Journey at Borobudur

In this episode, we'll embark on a heartfelt journey with Ardi and Kamila as they navigate the depths of love and courage amidst the ancient splendor of Borobudur.

Id: Matahari pagi di Borobudur memancar terang.
En: The morning sun in Borobudur shone brightly.

Id: Udara kering dan sejuk, khas musim kemarau di bulan Juli.
En: The air was dry and cool, typical of the dry season in July.

Id: Ardi dan Kamila berjalan perlahan menuju candi.
En: Ardi and Kamila walked slowly toward the temple.

Id: Ardi ingin membuat hari ini menjadi hari yang istimewa.
En: Ardi wanted to make today a special day.

Id: "Ayo, Kamila!
En: "Come on, Kamila!

Id: Kita akan melihat pemandangan dari puncak," kata Ardi sambil tersenyum lebar.
En: We'll see the view from the top," said Ardi with a wide smile.

Id: Kamila mengangguk, matanya berbinar antusias.
En: Kamila nodded, her eyes sparkling with enthusiasm.

Id: Mereka berdua sudah lama merencanakan kunjungan ini.
En: They had been planning this visit for a long time.

Id: Borobudur dengan relief-reliefnya terasa seperti dunia lain.
En: Borobudur, with its reliefs, felt like another world.

Id: Saat mereka mulai menaiki tangga, Ardi merasakan pusing.
En: As they began to climb the stairs, Ardi started to feel dizzy.

Id: Jantungnya berdebar lebih cepat dari biasanya.
En: His heart was beating faster than usual.

Id: "Ini pasti karena ketinggian," pikirnya, mencoba mengabaikan rasa tidak nyaman.
En: "This must be because of the height," he thought, trying to ignore the discomfort.

Id: Ia tidak ingin Kamila melihatnya lemah.
En: He didn't want Kamila to see him weak.

Id: Di puncak candi, pemandangan sangat menakjubkan.
En: At the top of the temple, the view was stunning.

Id: Kamila tak berhenti mengambil foto, sementara Ardi berdiri tegak, meski keringat dingin mulai membasahi dahinya.
En: Kamila didn't stop taking pictures, while Ardi stood upright, though cold sweat began to bead on his forehead.

Id: "Ardi, lihat betapa indahnya di sini!
En: "Ardi, look how beautiful it is here!"

Id: " seru Kamila, tapi pandangannya tiba-tiba teralih pada wajah Ardi yang pucat.
En: exclaimed Kamila, but her gaze suddenly shifted to Ardi's pale face.

Id: "Ardi, kamu baik-baik saja?
En: "Ardi, are you okay?"

Id: "Ardi mengangguk lemah, senyumnya dipaksakan.
En: Ardi nodded weakly, forcing a smile.

Id: "Aku baik-baik saja, Kamila.
En: "I'm okay, Kamila.

Id: Ayo, kita lanjutkan berjalan.
En: Let's continue walking."

Id: " Namun, setiap langkah terasa semakin berat.
En: However, each step felt heavier.

Id: Lalu tiba-tiba, dunia di sekitarnya berputar dan gelap.
En: Then suddenly, the world around him spun and went dark.

Id: Kamila cepat bereaksi.
En: Kamila reacted quickly.

Id: "Ardi!
En: "Ardi!"

Id: " Dia memegangi Ardi yang hampir jatuh.
En: She held Ardi who nearly fell.

Id: "Kamu pasti tidak sehat.
En: "You must be unwell.

Id: Kita harus ke bawah dan cari bantuan.
En: We need to go down and find help."

Id: " Ardi, dengan napas terengah-engah, akhirnya mengangguk.
En: Ardi, panting, finally nodded.

Id: Mereka perlahan turun, Kamila dengan cemas mendampingi setiap langkah.
En: They descended slowly, with Kamila anxiously supporting every step.

Id: Di bawah, Kamila dengan sigap meminta petugas candi untuk membantu.
En: At the bottom, Kamila swiftly asked the temple staff for help.

Id: Tak lama kemudian, Ardi dibaringkan di sebuah kursi sambil diperiksa oleh tim medis.
En: Shortly thereafter, Ardi was laid on a chair while being examined by the medical team.

Id: "Kamu seharusnya memberitahuku," kata Kamila, suaranya lembut tapi tegas.
En: "You should have told me," Kamila said, her voice soft but firm.

Id: Ardi menatap Kamila dengan rasa bersalah.
En: Ardi looked at Kamila with guilt.

Id: "Maaf, aku tidak ingin kamu khawatir.
En: "I'm sorry, I didn't want you to worry.

Id: Aku ingin hari ini sempurna.
En: I wanted today to be perfect."

Id: "Kamila tersenyum tipis dan menggenggam tangannya.
En: Kamila smiled faintly and held his hand.

Id: "Ardi, aku lebih khawatir jika kamu tidak jujur.
En: "Ardi, I'd be more worried if you're not honest.

Id: Kesehatanmu lebih penting dari apapun.
En: Your health is more important than anything."

Id: "Beberapa jam kemudian, setelah mendapatkan perawatan, Ardi mulai merasa lebih baik.
En: A few hours later, after receiving treatment, Ardi began to feel better.

Id: Ia duduk di samping Kamila yang duduk sambil memandang relief-relief candi dengan penuh minat.
En: He sat next to Kamila, who was gazing at the temple's reliefs with interest.

Id: "Terima kasih, Kamila," kata Ardi pelan.
En: "Thank you, Kamila," said Ardi softly.

Id: Kamila menoleh dan tersenyum lembut.
En: Kamila turned and smiled gently.

Id: "Tidak perlu terima kasih.
En: "No need to thank me.

Id: Kita akan selalu saling mendukung, ya?
En: We will always support each other, right?"

Id: "Ardi mengangguk, merasa hangat di hatinya.
En: Ardi nodded, feeling warm inside.

Id: Kali ini, ia merasa lebih kuat karena ketulusan Kamila.
En: This time, he felt stronger because of Kamila’s sincerity.

Id: "Ya, kita akan selalu bersama," jawabnya.
En: "Yes, we will always be together," he replied.

Id: Dalam momen itu, hubungan mereka semakin erat, menghargai keberanian dan ketulusan di antara mereka.
En: In that moment, their relationship grew stronger, appreciating each other's courage and sincerity.

Id: Borobudur tetap berdiri megah, tetapi kini bagi Ardi dan Kamila, candi itu menjadi simbol dari apa yang telah mereka lalui dan bagaimana mereka lebih menghargai satu sama lain.
En: Borobudur remained majestic, but now, for Ardi and Kamila, the temple symbolized what they had gone through and how they valued each other more.